Skip to content

Waspadai risiko defisiensi vitamin pada lansia

Written by

asodao13asf

Lansia adalah kelompok usia yang rentan mengalami defisiensi vitamin. Defisiensi vitamin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada lansia, seperti menurunnya daya tahan tubuh, gangguan pada sistem saraf, gangguan pada penglihatan, serta masalah pada tulang dan sendi.

Salah satu vitamin yang penting bagi lansia adalah vitamin D. Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan tulang. Defisiensi vitamin D pada lansia dapat menyebabkan osteoporosis, osteomalasia, serta peningkatan risiko patah tulang. Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk mendapatkan asupan vitamin D yang cukup, baik dari sinar matahari maupun dari makanan seperti ikan salmon, tuna, dan susu.

Selain itu, lansia juga rentan mengalami defisiensi vitamin B12. Vitamin B12 berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf. Defisiensi vitamin B12 pada lansia dapat menyebabkan anemia, gangguan pada sistem saraf, serta masalah pada kulit dan rambut. Maka dari itu, lansia disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, seperti daging, telur, dan produk susu.

Untuk mencegah risiko defisiensi vitamin pada lansia, penting bagi mereka untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, serta cukup asupan air putih setiap hari. Selain itu, lansia juga disarankan untuk rutin berolahraga dan menjaga pola tidur yang cukup.

Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan suplemen vitamin yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dengan menjaga asupan vitamin yang cukup, lansia dapat menjaga kesehatan tubuh dan menjalani hidup yang lebih berkualitas. Jadi, waspadai risiko defisiensi vitamin pada lansia dan jaga kesehatan tubuh dengan baik.

Previous article

Maskapai penerbangan di Papua mulai terapkan SOP pencegahan virus Mpox

Next article

KAI Wisata dukung ASEAN Railway CEOs' Conference ke-44 di Indonesia