Setengah populasi dunia kekurangan mikronutrien

Menurut data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setengah populasi dunia mengalami kekurangan mikronutrien. Mikronutrien adalah zat-zat penting seperti vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan.

Kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari masalah pertumbuhan pada anak-anak, menurunnya daya tahan tubuh, hingga risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. Kekurangan mikronutrien juga dapat berdampak buruk pada perkembangan otak pada anak-anak, yang dapat menghambat kemampuan belajar dan berpikir.

Di Indonesia sendiri, kekurangan mikronutrien masih menjadi masalah serius. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 37% anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi, 26% mengalami kekurangan vitamin A, dan 30% mengalami kekurangan vitamin D.

Untuk mengatasi masalah kekurangan mikronutrien, diperlukan upaya dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga kesehatan, maupun masyarakat itu sendiri. Pemerintah perlu meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan yang kaya akan mikronutrien, seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein hewani dan nabati.

Selain itu, penting juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh. Masyarakat juga perlu diberikan informasi tentang cara memasak dan menyajikan makanan agar kandungan mikronutrien di dalamnya tetap terjaga.

Dengan upaya yang terkoordinasi dan sinergis, diharapkan masalah kekurangan mikronutrien dapat teratasi dan masyarakat dapat hidup lebih sehat dan produktif. Kesehatan adalah modal utama dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu mari kita jaga kesehatan tubuh kita dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang setiap hari.