Pakar: Pemerintah perlu tiru cara Eropa dalam tangani kecanduan rokok

Kecanduan rokok merupakan masalah serius yang hampir merajalela di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 63 juta penduduk Indonesia adalah perokok aktif, dan lebih dari 200 ribu di antaranya meninggal setiap tahun akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok.

Untuk mengatasi masalah ini, pakar kesehatan menyarankan agar pemerintah Indonesia belajar dari negara-negara Eropa yang telah berhasil menangani kecanduan rokok dengan efektif. Salah satu cara yang bisa diambil adalah dengan menerapkan kebijakan pembatasan iklan rokok, peningkatan harga rokok, serta pembatasan tempat-tempat yang boleh merokok.

Di Eropa, banyak negara telah berhasil menurunkan angka kecanduan rokok dengan menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut. Misalnya, Norwegia yang telah berhasil menurunkan angka perokok aktif menjadi hanya 9% dari total penduduknya, dan Inggris yang telah melarang iklan rokok di media massa sejak tahun 2005.

Selain itu, pemerintah Eropa juga memberikan dukungan yang kuat terhadap program-program penghentian merokok, seperti program konseling dan terapi penggantian nikotin. Hal ini membantu para perokok untuk berhenti merokok dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rokok.

Dengan menerapkan cara-cara yang telah terbukti efektif di Eropa, diharapkan pemerintah Indonesia dapat mengurangi angka kecanduan rokok dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Langkah-langkah ini memang bukan hal yang mudah, tapi dengan keseriusan dan kerjasama semua pihak, kita bisa mencapai Indonesia yang sehat dan bebas dari rokok.