Skip to content

Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Written by

asodao13asf

Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Sebagai orangtua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita, termasuk dalam hal makanan. Namun, seringkali kita mendapati anak-anak yang sulit makan atau yang sering disebut sebagai “picky eater”. Kondisi ini bisa memberikan dampak buruk pada tumbuh kembang anak.

Picky eater adalah istilah yang digunakan untuk anak-anak yang sangat selektif dalam memilih makanan. Mereka cenderung hanya mau makan makanan tertentu dan menolak makanan lain yang sehat dan bergizi. Kebiasaan makan seperti ini dapat mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh anak untuk tumbuh kembangnya.

Seorang nutrisionis, Anindya Kusuma, menjelaskan bahwa kondisi picky eater dapat menyebabkan berbagai dampak buruk pada anak. “Kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh anak dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mentalnya. Selain itu, anak yang sering mengkonsumsi makanan yang kurang sehat juga berisiko mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung di kemudian hari,” ujar Anindya.

Untuk itu, Anindya menyarankan agar orangtua lebih bijaksana dalam menghadapi anak picky eater. “Orangtua perlu memberikan contoh yang baik dalam pola makan sehari-hari. Berikan variasi makanan yang sehat dan bergizi kepada anak, dan hindari memberikan makanan cepat saji atau makanan yang mengandung banyak gula dan lemak trans,” tambahnya.

Selain itu, Anindya juga menyarankan untuk melibatkan anak dalam proses memilih dan menyiapkan makanan. “Dengan melibatkan anak dalam memilih dan menyiapkan makanan, mereka akan lebih tertarik untuk mencoba makanan baru dan lebih terbuka terhadap variasi makanan yang sehat dan bergizi,” jelasnya.

Dengan peran orangtua yang bijaksana dan dukungan dari seorang nutrisionis, diharapkan anak picky eater dapat berangsur-angsur meninggalkan kebiasaan makan yang buruk dan mulai mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Sehingga tumbuh kembangnya dapat optimal dan anak dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas.

Previous article

Grab sediakan layanan pusat keamanan dan keselamatan bagi wisatawan

Next article

Mitos seputar bedah kosmetik yang perlu diketahui