Skip to content

Nikita Willy beberkan cara sembuhkan trauma makan pada anak

Written by

asodao13asf

Nikita Willy, seorang aktris ternama di Indonesia, baru-baru ini memberikan tips tentang cara mengatasi trauma makan pada anak. Trauma makan adalah kondisi dimana anak mengalami ketakutan atau kecemasan yang berhubungan dengan makanan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti pengalaman buruk saat makan, tekanan dari orang tua, atau masalah kesehatan.

Menurut Nikita Willy, salah satu cara untuk mengatasi trauma makan pada anak adalah dengan memberikan dukungan dan pengertian yang lebih dari orang tua. Orang tua perlu memahami bahwa setiap anak memiliki preferensi makanan yang berbeda-beda, dan tidak boleh memaksakan anak untuk makan sesuatu yang tidak mereka sukai.

Selain itu, Nikita Willy juga menyarankan untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan santai. Anak lebih cenderung makan dengan baik jika mereka merasa nyaman dan tenang saat makan. Hindari membuat suasana makan menjadi tegang atau penuh tekanan.

Selain itu, Nikita Willy juga menyarankan untuk memberikan pujian dan dorongan kepada anak saat mereka berhasil makan dengan baik. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dan membuat mereka lebih termotivasi untuk makan dengan baik.

Terakhir, Nikita Willy juga menekankan pentingnya untuk mengajak anak berpartisipasi dalam memilih menu makanan. Dengan melibatkan anak dalam proses memilih makanan, mereka akan merasa lebih bersemangat untuk mencoba menu baru dan lebih mudah untuk mengatasi trauma makan yang mereka alami.

Dengan mengikuti tips dari Nikita Willy ini, diharapkan orang tua dapat membantu anak mengatasi trauma makan dengan lebih efektif dan membuat proses makan menjadi lebih menyenangkan bagi mereka. Jadi, jangan ragu untuk mencoba tips-tips di atas dan memberikan dukungan yang lebih kepada anak dalam mengatasi trauma makan yang mereka alami.

Previous article

Intip cara konten kreator kecantikan jaga konsistensi di dunia digital

Next article

Perkenalkan anatomi tubuh kepada anak guna cegah kekerasan seksual