Skip to content

Mitos dan fakta seputar dermatitis atopik atau eksim

Written by

asodao13asf

Dermatitis atopik, yang juga dikenal sebagai eksim, adalah kondisi kulit yang umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Dermatitis atopik dapat menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan peradangan pada kulit, yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Terdapat banyak mitos dan fakta seputar dermatitis atopik yang perlu diketahui. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang kondisi kulit yang sering kali disalahpahami ini.

Mitos: Dermatitis atopik hanya terjadi pada anak-anak.
Fakta: Meskipun dermatitis atopik lebih umum terjadi pada anak-anak, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa. Banyak orang dewasa yang menderita dermatitis atopik sejak kecil, tetapi ada juga yang baru mengalami kondisi ini saat dewasa.

Mitos: Eksim disebabkan oleh alergi makanan.
Fakta: Meskipun alergi makanan dapat memperburuk gejala dermatitis atopik pada beberapa kasus, namun tidak semua penderita eksim memiliki alergi makanan. Penyebab utama dermatitis atopik adalah reaksi inflamasi pada kulit yang disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan.

Mitos: Dermatitis atopik bisa sembuh dengan sendirinya.
Fakta: Meskipun beberapa kasus dermatitis atopik bisa membaik seiring bertambahnya usia, namun kondisi ini umumnya bersifat kronis dan memerlukan perawatan jangka panjang. Pengelolaan eksim melibatkan perawatan kulit yang teratur, penghindaran pemicu, dan penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter.

Mitos: Mandi setiap hari dapat memperburuk dermatitis atopik.
Fakta: Mandi yang dilakukan dengan benar dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi risiko iritasi. Mandi dengan air hangat dan menggunakan sabun ringan atau pembersih kulit khusus untuk kulit sensitif dapat membantu mengurangi gejala eksim.

Mitos: Eksim tidak bisa diobati.
Fakta: Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan dermatitis atopik secara permanen, namun gejala eksim dapat dikendalikan dengan perawatan yang tepat. Dokter kulit dapat meresepkan krim atau salep kortikosteroid, antihistamin, atau imunosupresan untuk mengurangi peradangan dan gatal pada kulit.

Dengan pemahaman yang benar tentang mitos dan fakta seputar dermatitis atopik, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola kondisi kulit yang satu ini. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat agar gejala dermatitis atopik dapat dikendalikan secara efektif.

Previous article

Philips Presents "Free Your Style" di JFW 2025

Next article

Jisoo dinobatkan sebagai duta merek Tommy Hilfiger