Kerentanan terhadap stres tingkatkan risiko psoriasis pada pria

Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak merah, bersisik, dan gatal pada kulit. Meskipun penyebab pasti psoriasis belum diketahui, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, termasuk kerentanan terhadap stres.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Washington menemukan bahwa pria yang rentan terhadap stres memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan psoriasis. Penelitian ini melibatkan 2.500 pria yang diikuti selama 20 tahun. Para peserta diminta untuk melaporkan tingkat stres mereka dan diuji untuk kemungkinan perkembangan psoriasis.

Hasil studi menunjukkan bahwa pria yang mengalami tingkat stres yang tinggi memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengembangkan psoriasis dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami stres. Hal ini menunjukkan bahwa stres dapat menjadi faktor risiko yang signifikan dalam perkembangan penyakit ini.

Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan mengganggu fungsi sel-sel kulit, yang kemudian dapat memicu peradangan dan pembentukan plak psoriasis. Selain itu, stres juga dapat memicu kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan yang tidak sehat, yang juga dapat memperburuk kondisi psoriasis.

Untuk mengurangi risiko psoriasis, penting bagi pria untuk mengelola stres dengan baik. Berbagai teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan olahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres. Selain itu, penting juga untuk menjaga pola makan yang sehat, berhenti merokok, dan membatasi konsumsi alkohol.

Dengan memahami hubungan antara stres dan risiko psoriasis, diharapkan para pria bisa lebih memperhatikan kesehatan mental mereka dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, risiko perkembangan psoriasis dapat diminimalkan dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.