Skip to content

Ini kiat bagi orang tua untuk menghadapi anak dengan “picky eater”

Written by

asodao13asf

Anak yang pemilih dalam makanan seringkali menjadi masalah bagi orang tua. Mereka mungkin menolak makanan yang sehat dan bergizi, memilih hanya makan makanan yang mereka sukai, atau bahkan menolak makan sama sekali. Untuk menghadapi anak dengan kebiasaan makan yang sulit ini, ada beberapa kiat yang bisa diikuti oleh orang tua.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa anak-anak seringkali memiliki preferensi makanan yang berbeda-beda. Mereka mungkin tidak menyukai rasa atau tekstur tertentu, atau bahkan memiliki masalah kesehatan yang membuat mereka sulit menerima makanan tertentu. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk bersabar dan tidak memaksa anak untuk makan makanan yang mereka tidak sukai.

Kedua, orang tua bisa mencoba untuk memperkenalkan makanan baru secara perlahan-lahan. Cobalah untuk menggabungkan makanan baru ke dalam hidangan favorit anak, atau memberikan pilihan makanan yang sehat dan bergizi untuk anak memilih sendiri. Dengan cara ini, anak akan merasa memiliki kontrol atas makanannya dan lebih cenderung untuk mencoba makanan baru.

Ketiga, orang tua juga bisa melibatkan anak dalam proses memasak. Dengan cara ini, anak akan lebih tertarik untuk mencoba makanan yang mereka bantu masak. Selain itu, ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk mengajarkan anak tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi.

Terakhir, jangan lupa untuk memberikan contoh yang baik kepada anak. Cobalah untuk makan makanan yang sehat dan bergizi di depan anak, dan hindari makan makanan cepat saji atau makanan tinggi gula di depan mereka. Dengan memberikan contoh yang baik, anak akan lebih cenderung untuk mengikuti pola makan yang sehat.

Dengan mengikuti kiat-kiat di atas, orang tua dapat membantu menghadapi anak dengan kebiasaan makan yang sulit. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki preferensi makanan yang berbeda-beda, dan penting untuk bersabar dan konsisten dalam membantu anak mengembangkan pola makan yang sehat dan bergizi.

Previous article

Pengguna BRT Tayo meningkat - ANTARA News

Next article

Residu jadi tantangan "drop box" bagi pemangku ekonomi berkelanjutan