Skip to content

IDAI soroti dampak buruk polusi udara terhadap tumbuh kembang anak

Written by

asodao13asf

Asap hitam yang menggantung di udara, bau tidak sedap yang menyengat hidung, dan kabut tebal yang menyelimuti langit. Inilah gambaran polusi udara yang semakin memburuk di berbagai kota besar di Indonesia. Masalah ini bukan hanya berdampak pada kesehatan manusia dewasa, tetapi juga sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak-anak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti dampak buruk polusi udara terhadap tumbuh kembang anak-anak. Menurut IDAI, paparan polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak, mulai dari gangguan pernafasan hingga gangguan neurologis. Anak-anak yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan tumbuh kembang, seperti gangguan perkembangan otak dan gangguan kognitif.

Salah satu zat berbahaya dalam polusi udara adalah partikulat PM2.5, yang dapat masuk ke dalam saluran pernafasan dan masuk ke dalam aliran darah anak-anak. Paparan terus menerus terhadap partikulat PM2.5 dapat menyebabkan gangguan pernafasan, iritasi pada mata dan tenggorokan, serta berbagai penyakit serius seperti asma dan pneumonia.

Selain partikulat PM2.5, polusi udara juga mengandung berbagai zat berbahaya lain seperti nitrogen dioksida, sulfur dioksida, karbon monoksida, dan senyawa organik volatil. Paparan zat-zat berbahaya ini dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan, sistem saraf, dan sistem kognitif anak-anak.

Untuk melindungi anak-anak dari dampak buruk polusi udara, IDAI merekomendasikan beberapa langkah yang dapat diambil oleh orangtua. Pertama, mengurangi paparan anak-anak terhadap polusi udara dengan menghindari aktivitas di luar ruangan saat udara sedang sangat buruk. Kedua, membersihkan udara di dalam rumah dengan menggunakan purifier udara atau menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. Ketiga, memastikan anak-anak selalu menggunakan masker ketika berada di luar ruangan.

Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan dapat mengurangi risiko dampak buruk polusi udara terhadap tumbuh kembang anak-anak. IDAI juga mendorong pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah polusi udara ini, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas. Semoga kita semua dapat menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat untuk generasi masa depan.

Previous article

Lego siapkan petualangan antariksa untuk isi libur sekolah

Next article

Menikmati Kulon Progo dari Puncak Widosari dan kebun teh Tritis