Skip to content

Flourida di air minum dikhawatirkan sebabkan skor IQ anak jadi rendah

Written by

asodao13asf

Fluorida di air minum telah lama menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Sebagian orang percaya bahwa fluorida dapat membantu mencegah kerusakan gigi, namun ada juga yang khawatir bahwa konsumsi fluorida berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan.

Salah satu keprihatinan utama adalah potensi pengaruh fluorida terhadap perkembangan kognitif anak-anak. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan fluorida pada tingkat tertentu dapat menyebabkan penurunan skor IQ pada anak-anak. Hal ini disebabkan oleh kemampuan fluorida untuk menembus sawar darah otak dan mempengaruhi kerja saraf.

Penelitian yang dilakukan di berbagai negara, termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah dengan kandungan fluorida tinggi dalam air minum cenderung memiliki skor IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang tinggal di daerah dengan kandungan fluorida rendah. Hal ini tentu menjadi keprihatinan bagi para orangtua yang ingin memberikan yang terbaik untuk perkembangan anak-anak mereka.

Meskipun masih terdapat perdebatan mengenai tingkat paparan fluorida yang aman bagi anak-anak, namun ada baiknya bagi kita untuk lebih waspada terhadap kualitas air minum yang kita konsumsi. Menggunakan filter air atau memilih air minum yang bebas fluorida dapat menjadi langkah preventif yang sederhana namun efektif untuk melindungi kesehatan anak-anak kita.

Selain itu, edukasi mengenai pentingnya pola makan sehat dan kebersihan gigi juga tidak boleh diabaikan. Dengan menjaga keseimbangan nutrisi dan kebersihan mulut, kita dapat membantu mencegah kerusakan gigi tanpa harus terlalu mengandalkan fluorida dalam air minum.

Sebagai masyarakat, kita perlu lebih proaktif dalam memperjuangkan hak untuk mendapatkan air minum yang aman dan sehat bagi semua orang. Kita juga perlu terus mengedukasi diri sendiri dan orang lain mengenai dampak kesehatan dari berbagai zat kimia yang terdapat dalam air minum, termasuk fluorida.

Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, kita dapat membantu melindungi kesehatan anak-anak kita dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi yang akan datang. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan lingkungan di sekitar kita.

Previous article

Dokter sebut HMPV bukan virus baru dan berbeda dengan COVID-19

Next article

Dispar: 1.000 wisatawan mancanegara kunjungi destinasi wisata Jayapura