Skip to content

Dokter : ASI eksklusif penting 1.000 hari pertama kehidupan bayi

Written by

asodao13asf

Menyusui merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi selama 1.000 hari pertama kehidupannya. Dokter-dokter di seluruh dunia merekomendasikan agar bayi mendapat ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya.

ASI eksklusif merupakan salah satu cara terbaik untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung zat gizi yang lengkap dan mudah dicerna oleh tubuh bayi. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang dapat membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit.

Menyusui juga memiliki manfaat lainnya, seperti meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi, membantu bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, serta mengurangi risiko terjadinya obesitas dan penyakit kronis di kemudian hari.

Namun, sayangnya masih banyak ibu yang tidak menyusui bayinya secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya. Beberapa alasan yang sering diutarakan adalah kesibukan ibu, kurangnya dukungan dari keluarga dan masyarakat, serta mitos-mitos seputar menyusui yang masih banyak beredar.

Sebagai seorang dokter, saya ingin mengingatkan betapa pentingnya memberikan ASI eksklusif selama 1.000 hari pertama kehidupan bayi. ASI adalah makanan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi, dan memberikan ASI eksklusif adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan bayi Anda start yang sehat dalam hidupnya.

Oleh karena itu, mari kita dukung dan edukasi ibu-ibu di sekitar kita untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka. Dengan memberikan ASI eksklusif selama 1.000 hari pertama kehidupan bayi, kita dapat memberikan fondasi yang kuat bagi kesehatan dan perkembangan bayi tersebut di masa yang akan datang. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi bagi ibu-ibu di seluruh Indonesia untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka.

Previous article

GoFood dan Maliq & D'Essentials hadirkan kolaborasi "Surga Makanan"

Next article

Perbedaan equinox dan solstice, apa dampaknya bagi Indonesia?